Batas Waktu Lapor SPT Tahunan Badan dan Apa yang Harus Disiapkan
Panduan praktis untuk usaha kecil agar pelaporan cepat, rapi, dan minim revisi
SPT TAHUNAN BADAN
12/24/20252 min read
SPT Tahunan Badan adalah laporan pajak tahunan untuk perusahaan. Banyak usaha kecil baru mulai mengurus saat mendekati jatuh tempo, padahal yang paling menentukan cepat atau lambatnya pelaporan bukan pengisian formulir, tetapi kesiapan pembukuan, rekonsiliasi bank, dan dokumen pajak.
Di bawah ini panduan ringkas tentang batas waktu lapor SPT Tahunan Badan, serta apa saja yang perlu disiapkan agar prosesnya tidak berlarut.
Batas waktu lapor SPT Tahunan Badan
Secara umum, SPT Tahunan Wajib Pajak Badan disampaikan paling lama 4 bulan setelah akhir Tahun Pajak. Untuk perusahaan dengan tahun buku Januari sampai Desember, batas akhirnya umumnya 30 April.
Jika perusahaan memakai tahun buku yang berbeda, misalnya Juli sampai Juni, maka jatuh temponya mengikuti akhir tahun buku tersebut, tetap dengan prinsip 4 bulan setelah akhir Tahun Pajak.
Kalau belum siap menjelang jatuh tempo, ada opsi perpanjangan
Jika dokumen belum lengkap, Anda bisa menempuh jalur formal berupa pemberitahuan perpanjangan penyampaian SPT Tahunan, dengan batas perpanjangan paling lama 2 bulan dan disampaikan sebelum batas waktu berakhir.
Umumnya, dokumen yang dilampirkan untuk perpanjangan mencakup:
• Penghitungan sementara pajak terutang
• Laporan keuangan sementara
• Bukti pelunasan kekurangan pajak, jika ada kurang bayar
Apa yang harus disiapkan untuk SPT Tahunan Badan
Agar pelaporan tidak bolak balik, fokus pada tiga fondasi ini: pembukuan, bank, dan pajak.
A. Data keuangan yang wajib siap dulu
Ini yang paling sering menentukan apakah SPT bisa langsung dikerjakan atau harus clean up dulu.
• Rekap transaksi setahun atau buku besar
• Laporan laba rugi dan neraca, minimal versi draft
• Daftar akun biaya utama yang dipakai bisnis
• Daftar aset, jika ada pembelian aset selama tahun berjalan
B. Data bank dan pembayaran yang sering jadi sumber masalah
Untuk usaha kecil, rekonsiliasi bank biasanya menjadi titik paling krusial.
• Mutasi bank lengkap setahun untuk semua rekening operasional
• Mutasi e wallet dan kartu, jika dipakai untuk transaksi bisnis
• Rekap settlement marketplace atau payment gateway, jika ada
C. Dokumen pajak yang perlu dirapikan
• Bukti setor pajak, termasuk NTPN
• Bukti potong yang diterima dari pihak lain
• Rekap pajak bulanan yang relevan untuk bisnis Anda
• Jika PKP, rekap PPN dan dokumen pendukungnya
Jika salah satu bagian di atas masih berantakan, hasilnya biasanya bukan sekadar telat, tetapi revisi berkali kali karena angka tidak bisa ditelusuri.
Urutan kerja yang benar supaya cepat selesai
Banyak usaha kecil langsung fokus ke pelaporan, padahal angka belum siap. Urutan yang paling aman seperti ini:
Pertama, rapikan pembukuan setahun, terutama penjualan dan biaya yang sering tercecer.
Kedua, lakukan rekonsiliasi bank supaya kas, pendapatan, dan biaya bisa ditelusuri dari mutasi.
Ketiga, cocokkan pajak bulanan dengan bukti setor dan bukti potong.
Keempat, finalisasi laporan keuangan, lalu susun SPT dan lakukan review sebelum submit.
Urutan ini membuat proses lebih cepat karena mengurangi koreksi di belakang.
Kapan sebaiknya minta bantuan
Anda sebaiknya mempertimbangkan bantuan profesional jika:
• Pembukuan belum beres sampai akhir tahun
• Rekonsiliasi bank belum pernah dilakukan
• Transaksi tersebar di marketplace, e wallet, atau multi rekening
• Perusahaan PKP dan PPN rutin
• Bukti potong dan bukti setor pajak belum tertata
Biasanya, yang dibutuhkan bukan hanya “lapor SPT”, tetapi merapikan fondasi datanya dulu agar pelaporan aman.
Pelaporan SPT Tahunan Badan bukan sekadar memenuhi kewajiban, tetapi memastikan angka pajak benar dan bisa ditelusuri. Untuk usaha kecil, kunci utamanya adalah pembukuan yang rapi, rekonsiliasi bank, dan dokumen pajak yang lengkap.
PT Sinergi Wira Konsultama
021-22708806
business@barawiraconsulting.com
© 2025 Barawira Consulting. All rights reserved.
Enabling the Potential of Those Who Build and Grow


